Gratis Ongkir (Jawa-Bali) Min Order 100K
Gratis Ongkir (Jawa-Bali) Min Order 100K

Kenapa Kami Membuat Hydrating Cleanser: Pembersih Wajah Minimalis Low pH
Membersihkan wajah adalah langkah pertama dalam rutinitas skincare yang baik. Pada tahap inilah semua kotoran, minyak berlebih, dan sisa produk diangkat dari permukaan kulit, sehingga kulit siap menerima manfaat dari produk perawatan berikutnya.
Namun, tidak semua pembersih diciptakan sama.
Banyak sabun wajah justru membuat kulit terasa kesat, kering, bahkan menimbulkan sensasi “terlalu bersih” yang sebenarnya menandakan rusaknya lapisan pelindung alami kulit (skin barrier).
Kami percaya bahwa pembersih wajah seharusnya membersihkan tanpa mengorbankan kelembapan.
Karena itu, kami membuat Hydrating Cleanser, pembersih dengan pH rendah yang ramah untuk kulit sensitif, diformulasikan seminimal mungkin untuk mengurangi risiko iritasi, namun tetap efektif mengangkat kotoran dan sebum.
Dengan pendekatan formulasi minimalis, Hydrating Cleanser ini dirancang untuk satu fungsi utama: membersihkan dengan lembut tanpa membuat kulit kering.
Kenapa kamu harus menggunakan pembersih wajah low pH?
Kulit yang sehat memiliki pH alami sekitar 4.5–5.5, yang disebut juga acid mantle. Lapisan asam tipis ini berfungsi sebagai pelindung utama terhadap bakteri, polusi, dan kehilangan air berlebih (transepidermal water loss).
Menurut penelitian dermatologi yang dipublikasikan oleh Schmid-Wendtner & Korting (2006), pH kulit yang sedikit asam dibutuhkan agar enzim kulit dapat bekerja optimal dalam membentuk dan memperbaiki lapisan lipid pelindung. Ketika pH kulit meningkat (menjadi lebih basa), aktivitas enzim ini menurun sehingga barrier kulit melemah, kulit menjadi lebih kering, dan bakteri seperti Staphylococcus aureus lebih mudah berkembang.
Penelitian tersebut juga menemukan bahwa sabun dengan pH tinggi (8-10) bisa menaikkan pH kulit hingga beberapa jam setelah digunakan dan butuh beberapa jam untuk kembali stabil. Selama periode itu, kulit kehilangan lebih banyak air, menjadi lebih sensitif, dan lebih mudah iritasi.
Sementara pembersih dengan pH mendekati 5.5 membantu menjaga pH alami dan mengurangi risiko iritasi atau jerawat.
Dengan menjaga pH rendah yang ramah kulit membantu:
- Menjaga fungsi pelindung alami kulit (skin barrier).
- Mengurangi risiko iritasi setelah mencuci wajah.
- Menjaga kelembapan alami kulit agar tidak mudah kering atau kusam.
Kami percaya bahwa kulit yang bersih tidak harus terasa kering. Itulah mengapa formulasi Hydrating Cleanser kami berfokus pada keseimbangan, antara efektivitas membersihkan dan kelembutan yang menjaga hidrasi.
Siapa Yang Membutuhkan Hydrating Cleanser?
Jika kamu merasa kulit seperti “ketarik” setelah mencuci muka, sering mengalami kemerahan, atau merasa skincare-nya kurang bekerja maksimal, kemungkinan besar membutuhkan Hydrating Cleanser. Pembersih jenis ini dibuat untuk semua jenis kulit, terutama:
- Kulit kering dan sensitif, yang mudah kehilangan kelembapan setelah cuci muka dan juga sensitif dengan berbagai macam kandungan.
- Kulit berminyak, yang sering kali berlebihan dalam membersihkan sehingga malah memicu kulit untuk lebih banyak lagi memproduksi minyak.
- Kulit normal hingga kombinasi, yang ingin mempertahankan keseimbangan alami tanpa rasa kering atau ketarik.
Karena pada dasarnya, semua kulit membutuhkan hidrasi, bahkan kulit berminyak sekalipun.
Kandungan Hydrating Cleanser
Dengan pendekatan yang minimalis, kami hanya menambahkan bahan-bahan yang benar-benar esensial untuk membersihkan wajah.
Kami tidak menambahkan vitamin, ekstrak ataupun wewangian.
Pembersih wajah merupakan produk washed off, yang hanya menempel di kulit dalam waktu singkat. Artinya, bahan aktif di dalam cleanser tidak sempat bekerja secara signifikan dan lebih banyak terbuang.
Sehingga lebih efektif jika kamu ingin menggunakan bahan aktif melalui produk leave-on seperti moisturizer atau serum.
Selain itu, bahan tambahan seperti pewangi dan ekstrak alami tertentu justru bisa meningkatkan risiko iritasi, terutama bagi pemilik kulit sensitif.
Agen Pembersih Lembut
Bahan utama dalam pembersih wajah adalah agen pembersih, atau dikenal juga sebagai surfactant. Singkatnya, zat yang membantu air dan minyak bercampur sehingga kotoran dapat terangkat.
Sabun juga sebetulnya termasuk surfaktan. Tetapi sabun tradisional biasanya memiliki pH tinggi (8-10) dan dapat membuat kulit terasa kering atau “ketarik”.
“Kenapa nggak diturunin aja pH sabunnya?”
Sayangnya… untuk sabun memang sudah tidak bisa diturunkan lagi pHnya.
Sehingga memang harus menggunakan surfaktan khusus yang memang lebih cocok untuk pH rendah.
Untuk Hydrating Cleanser, kami memilih kombinasi surfaktan yang paling lembut untuk kulit:
- Glucoside Surfactant → Kombinasi dari Decyl Glucoside, Coco-Glucoside, Sodium Lauryl Glucose Carboxylate, dan Lauryl Glucoside. Semua bahan ini berasal dari gula dan minyak nabati, dikenal sangat lembut, biodegradable, dan ramah untuk kulit sensitif.
Glucoside surfactant juga memiliki foam profile yang lembut, tidak terlalu banyak busa, tetapi tetap efektif mengangkat minyak dan kotoran tanpa mengikis kelembapan alami kulit. - Sodium Cocoamphoacetate → Merupakan surfactant amfoterik yang sangat lembut dan sering digunakan dalam produk untuk bayi. Kami memilihnya sebagai alternatif dari Cocamidopropyl Betaine, karena beberapa orang dapat mengalami reaksi sensitif terhadap material ini.
Sodium Cocoamphoacetate membantu menstabilkan busa, mengurangi potensi iritasi surfaktan lain, serta memberikan sensasi kulit yang lebih lembut setelah dibilas.
Hydration Support
Untuk menjaga kulit tetap lembap meskipun setelah dibersihkan, kami menambahkan humektan dan emollient ringan:
- 15% Glycerin → Salah satu humektan terbaik dan paling terbukti secara ilmiah untuk menarik dan mempertahankan air di lapisan kulit.
Kandungan glycerin yang tinggi membantu mengurangi efek kering setelah mencuci wajah, sekaligus menjaga kulit tetap kenyal dan terhidrasi bahkan setelah pembilasan. - 0.5% Glyceryl Oleate → Berfungsi sebagai emollient dan re-fatting agent, yaitu bahan yang membantu mengembalikan sedikit minyak alami yang mungkin ikut terangkat saat mencuci wajah.
Glyceryl Oleate juga terbukti meningkatkan moisture deposition, sehingga kulit terasa lebih lembut dan lembap setelah dibilas.
Kami merancang Hydrating Cleanser dengan pH di kisaran 4.5-5.0, yaitu rentang yang paling mendekati pH alami kulit.
Di titik ini, kulit berada pada kondisi paling seimbang: cukup asam untuk menjaga lapisan pelindungnya (acid mantle), tapi tetap nyaman dan lembut saat digunakan.
Kami membuat Hydrating Cleanser dengan satu tujuan sederhana: membersihkan dengan lembut tanpa membuat kulit kering.
Tidak perlu busa berlebihan, tidak perlu wangi menyengat, dan tidak perlu tambahan yang non esensial.
Kami percaya bahwa produk yang baik bukan yang memiliki bahan paling banyak, cukup yang essential dan bekerja paling efektif.
