Setelah mempelajari dasar membuat sabun mandi cold process dan kamu ingin lebih dari sekedar membuat sabun mandi yang biasa.
Kamu bisa menambahkan aditif (zat tambahan).
Ada berbagai macam aditif yang bisa kamu gunakan untuk menambah atau meningkatkan fungsi dari sabun mandi.
Salah satunya pewarna.
Pewarna pada sabun mandi merupakan aditif yang dapat meningkatkan estetika sabun mandi atau bisa mempercantik sabun mandi yang kamu buat. Bisa menghasilkan sabun mandi yang unik dan berbeda daripada yang lain.
Dan sangat menyenangkan bermain dengan pewarna ini.
Maka dalam tutorial kali ini saya akan membahas tentang penggunaan pewarna dan sedikit teknik untuk mewarnai sabun mandi.
Menggunakan pewarna pada sabun mandi hanya masalah selera saja.
Kamu juga bisa bereksperimen sendiri mengenai teknik pewarnaan yang menurutmu paling cantik dan bisa menuangkan kreatifitas melalui pewarna.
Disini saya hanya memberikan beberapa panduan dasar dan tipsnya saja. Berikut yang bisa kamu pelajari:
Jenis Pewarna Untuk Sabun Mandi
Ada berbagai macam pewarna yang bisa kamu gunakan untuk mewarnai sabun mandi antara lain:
- Pewarna Makanan
- Pigment
- Mica
- Pewarna Alami
Untuk mewarnai sabun mandi kamu bisa memilih antara pewarna yang alami maupun pewarna sintetis.
Ketika memilih pewarna sintetis sebaiknya pastikan dahulu jika pewana tersebut aman digunakan untuk kosmetik (cosmetic grade) atau aman untuk kulit.
Berikut penjelasan dari beberapa jenis pewarna diatas:
Pewarna Makanan
Kamu bisa menggunakan pewarna makanan yang banyak tersedia di supermarket atau toko roti untuk mewarnai sabun mandi buatanmu. Biasanya tersedia dalam bentuk cair ataupun dalam bentuk serbuk.
Tapi… jenis pewarna ini hanya cocok untuk mewarnai sabun mandi cair, hot process atau melt and pour saja.
Saya tidak menganjurkan untuk menggunakan jenis pewarna ini untuk sabun mandi cold process. Karena jenis pewarna ini tidak tahan terhadap kondisi yang basa (pH tinggi / alkaline).
Ketika membuat sabun mandi dengan teknik cold process, adonan sabun mandi masih terlalu alkaline. Sehingga jika kita menambahkan pewarna makanan ini maka pewarnanya akan berubah menjadi coklat atau berubah ke warna yang lainnya. Tidak sesuai dengan warna aslinya.
Jika pada sabun mandi cair, hot process ataupun melt and pour, pewarna makanan ini masih bisa digunakan. Karena kondisi sabun mandinya juga lebih mendukung, sudah tidak ada lagi alkali bebas yang terkandung dalam sabun mandi dan proses saponifikasinya sudah selesai.
Warna yang dihasilkan juga tidak terlalu cerah “bright”, malah cenderung agak kusam dari warna awalnya. Seiring berjalannya waktu juga akan semakin memudar.
Pewarna makanan juga tidak termasuk ke dalam pewarna yang alami atau natural.
Pigment
Merupakan pewarna yang diperoleh dari hasil penambangan dari dalam bumi. Banyak digunakan di berbagai macam industri mulai dari cat, tinta, pewarna plastik, tekstil, makanan maupun kosmetik. Pigment saat ini banyak diproses secara sintetis, untuk menghindari kontaminan. Untuk lebih detail mengenai pigment bisa kamu baca di halaman wikipedia ini.
Pigment merupakan pewarna yang paling stabil untuk digunakan pada sabun mandi cold process.
Pewarna ini menghasilkan warna yang tetap stabil untuk pH tinggi dan tidak berubah ,pudar maupun luntur. Cenderung menghasilkan warna yang gelap dan tidak tembus pandang.
Ada berbagai macam jenis pigment yang tersedia antara lain iron oxide, titanium dioxide, ultramarine, zinc oxide, lake pigment, dsb.
Titanium dan zinc oxide merupakan jenis pigment yang paling banyak digunakan dalam produk-produk perawatan kulit maupun makeup.
Memiliki fungsi sebagai pelindung kulit dari sinar matahari atau physical sunscreen yang efektif untuk menangkal radiasi sinar UVA atau UVB dan tetap aman untuk kulit berdasarkan pada penelitian The National Center for Biotechnology Information.
Jika digunakan dalam sabun mandi titanium dan zinc oxide ini akan menghasilkan warna putih. Dan jika dicampurkan dengan warna-warna yang lain akan menghasilkan warna pastel.
Selalu pastikan pigment yang kamu gunakan aman untuk kulit atau memiliki grade cosmetic. Jangan menggunakan grade teknis, karena masih mengandung banyak zat-zat yang berbahaya untuk kulit.
Mica
Hampir sama dengan pigment, mica juga merupakan mineral yang diperoleh dari hasil penambangan. Banyak juga digunakan pada berbagai macam industri, termasuk juga industri kosmetik. Lebih detail mengenai mica bisa dilihat di halaman ini.
Pewarna mica dihasilkan dari sejenis batu mineral (mica) yang kemudian digiling atau dihaluskan dan kemudian dicampurkan dengan pewarna, baik itu pewarna makanan maupun pigment. Dan tentunya melalui proses purifikasi atau pemurnian terlebih dahulu sebelum aman untuk digunakan.
Dalam penggunaanya untuk sabun mandi, pewarna mica ini menghasilkan warna yang transparan. Sangat baik untuk mewarnai sabun melt and pour atau sabun transparan.
Untuk sabun mandi cold process mica tidak akan menghasilkan warna yang transparan. Dan ada beberapa jenis mica yang tidak tahan terhadap sabun mandi cold process.
Pewarna Alami
Ini yang paling membuatmu paling tergila-gila, menggunakan pewarna alami dalam sabun mandi.
Tapi…
Pada kenyataannya menggunakan pewarna alami tidak begitu menghasilkan sabun dengan warna yang kuat maupun cerah. Malah kebanyakan pewarna alami ini kurang begitu tahan terhadap kondisi basa (pH tinggi) sabun mandi.
Jadi, kadang ada yang berubah, ada yang bisa tahan, ada yang luntur, dsb.
Dibalik kelemahannya, pewarna alami juga memiliki kelebihan dibanding dengan pewarna sintetis. Ketika menambahkan pewarna alami kita tidak hanya mendapatkan warna saja pada sabunnya tapi kita juga bisa mendapat tambahan manfaat dari bahan alami tersebut.
Ada berbagai macam bahan alami untuk mewarnai sabun mandi, seperti: bubuk kopi, bubuk coklat, karbon aktif (activated charcoal), berbagai macam jenis clay, serbuk bahan alami, dsb. Kamu bisa melihat disini daftar pewarna alami apa saja yang biasa digunakan untuk sabun mandi.
Kamu bisa bereksperimen sendiri dengan bahan-bahan alami jika menggunakan jenis pewarna ini untuk menentukan pewarna mana yang paling cocok.
Langkah-langkah Mewarnai Sabun Mandi
Setelah mengetahui beberapa jenis pewarna dalam sabun mandi, saatnya untuk mencoba pewarna tersebut.
Ada berbagai macam teknik untuk memberikan pewarna sabun mandi, mulai dari embed, funnel pour, layering, swirl, dsb. Kamu bisa bereksperimen sendiri mengenai teknik-teknik pewarnaan yang menurutmu paling cantik. Atau kamu juga bisa melihat teknik-teknik yang sering digunakan oleh Soapqueen.
Disini saya menggunakan pewarna dari jenis pigment dan mencoba untuk menggunakan teknik swirl.
Jumlah pewarna yang bisa kamu tambahkan juga bergantung dari warna yang ingin dihasilkan. Tidak ada ketentuannya. Tapi tetap jangan menambahkan terlalu banyak, hehe…
Langkah 1 – Bahan Apa Saja Yang Kamu Butuhkan?
Pada dasarnya bahan-bahan yang saya gunakan hampir sama dengan resep dasar cold process, cukup menambahkan pewangi dan pewarna saja.
Kamu bisa menggunakan formula favoritmu sendiri dan menghitung alkalinya menggunakan lye calculator.
Disini saya menggunakan 3 kombinasi minyak yaitu minyak kelapa sawit, kelapa dan canola. Saya mengganti olive oil dengan canola oil supaya lebih murah saja, hehe..
Berikut bahan yang saya gunakan:
Bahan Cold Process Soap
- Minyak Kelapa Sawit (Palm Oil) – 300 gram
- Minyak Kelapa (Coconut Oil) – 225 gram
- Minyak Kanola (Canola Oil) – 225 gram
- NaOH (Lye) – 109 gram
- Air (Aqua) – 140 gram
Pewarna dan Pewangi
- Titanium Dioxide – sekitar 1 sendok makan
- Red Iron Oxide – sekitar ¼ sendok teh
- Ultramarine Blue – sekitar ¼ sendok teh
- Essential Oil (Optional) – 30 gram
Langkah 2 – Siapkan Pewangi dan Pewarna Sabun
Sebelum mulai membuat sabunnya, siapkan pewarnanya terlebih dahulu supaya lebih mudah saat mencampurkannya.
Disini saya melarutkan pewarna tersebut ke dalam canola oil, saya memisahkan sekitar 30 gram dari resep di atas untuk melarutkan pewarna.
Untuk titanium dioxide, kamu bisa mencampurnya langsung ke dalam minyak dan jika kamu pingin menghasilkan warna pastel. Tapi, sebaiknya dipisah untuk memudahkan melihat campurannya sudah homogen atau belum.
Langkah 3 – Buat Sabun Secara Cold Process
- Siapkan NaOH dan kemudian larutkan ke dalam air. Peringatan! Selalu masukkan NaOH ke dalam air, jangan melakukan sebaliknya! Aduk sebentar, kemudian biarkan hingga semua NaOH larut ke dalam air.
- Siapkan minyak dan jika ada minyak yang masih menggumpal panaskan sebentar hingga semua mencair.
- Ketika semua NaOH sudah larut ke dalam air dan larutannya masih panas, langsung saja masukkan ke dalam minyak.
- Lebih baik tidak menunggu hingga dingin, karena nanti adonannya akan cepat mengeras dan sulit untuk mencampur pewarnanya. Kemudian blender hingga homogen atau sampai light trace. Kurang lebih 30-50 detik sudah cukup.
- Kamu bisa menambah essential oil pada tahap ini, tapi harus diperhatikan jangan sampai adonan menjadi padat, karena ada beberapa essential oil yang bisa mempercepat trace. Aduk menggunakan spatula atau whisk sudah cukup.
Langkah 4 – Campur Pewarna
- Siapkan wadah untuk memisah warna yang akan kita tambahkan.
- Masukkan tiap warna ke dalam masing masing wadah.
- Kemudian aduk menggunakan spatula atau whisk untuk meratakan warna, tidak perlu menggunakan stick blender karena akan mempercepat adonan menjadi kental dan keras.
- Ketika semua warna sudah tercampur, saatnya untuk berkreasi. Kamu bisa mengkreasikan sesuai imajinasimu sendiri. Disini saya hanya menggunakan teknik swirl.
- Sebenarnya teknik ini lebih cocok untuk cetakan yang permukaanya lebar dan pendek, tapi karena saya hanya ada cetakan yang tinggi jadinya hasilnya agak kurang maksimal, hehe…
- Tuang setiap warna membentuk garis lurus dari ujung ke ujung.
- Sesuaikan jumlah dan susunannya. Tuang semua adonan sampai habis dan terisi semua di wadah..
- Siapkan sumpit kayu atau stainless steel. Masukkan ke dalam cetakan ke bagian paling pojok hingga dasar cetakan. Gerakkan sumpit secara bergelombang atau membentuk huruf S dari ujung atas ke ujung bawah.
- Masukkan lagi sumpit ke bagian paling pojok kali ini gerakkan sumpit secara bergelombang dari ujung kanan hingga kiri.
- Banting cetakan untuk menghilangkan gelembung udara dan tutup cetakan dengan handuk atau kain. Simpan selama 24-48 jam.
- Setelah 24-48 jam keluarkan dari cetakan dan potong sabun.
- Simpan di tempat yang kering dengan sirkulasi udara yang baik, biarkan selama 3-4 minggu sebelum siap pakai. Dan jangan lupa untuk tes pH menggunakan phenolphthalein.
** Ya… agak berantakan sih, haha.. Kamu bisa melakukannya lebih baik dari saya.
Tips Menggunakan Pewarna Sabun Mandi
Jika kamu merasa sabun yang buatanmu kurang menarik, kamu masih bisa memperbaiki sabun mandi dengan menggunakan teknik rebatch.
Berikut merupakan beberapa hal yang harus kamu perhatikan jika menambahkan pewarna dan tips untuk mengatasinya:
Jenis Cetakan Sabun
Untuk membuat sabun mandi dengan berbagai macam desain, sebaiknya memiliki 2 jenis cetakan.
Satu cetakan yang memanjang dan agak tinggi, dan satunya lagi cetakan dengan permukaan yang lebar. Sehingga kamu bisa lebih leluasa untuk bereksperimen dengan desain-desain yang lebih menarik.
Kamu juga bisa membuat sendiri cetakan tersebut menggunakan kayu ataupun kardus bekas.
Melarutkan Pewarna
Mayoritas pewarna untuk sabun mandi masih dalam bentuk serbuk.
Untuk membuat serbuk tersebut tercampur rata kita bisa menggunakan pelarut, supaya saat pencampuran pewarnanya menjadi rata dan tidak menggumpal.
Tiap jenis pewarna membutuhkan pelarut yang berbeda-beda. Seperti contohnya pewarna dari jenis pigment dan mica membutuhkan pelarut minyak, clay membutuhkan air.
Kamu bisa melarutkan ke dalam minyak-minyak yang ringan, seperti canola, grapeseed, sunflower, sweet almond, dsb. Tapi kamu juga harus mengaduknya dengan mini frother, supaya pewarna tersebut tercampur rata.
Selain itu juga kamu bisa melarutkan pewarna tersebut ke dalam gliserin. Gliserin merupakan pelarut yang sangat baik, cukup campurkan sedikit maka semua warna akan larut.
Tapi perlu diperhatikan juga jika menggunakan gliserin dalam cold process, kadang akan muncul glycerine river dalam sabunnya.
Ini tidak berbahaya, hanya secara estetika kurang begitu baik.
Kamu harus mengurangi jumlah air yang dibutuhkan juga, jika menggunakan gliserin sebagai pelarutnya.
Komposisi Minyak
Resep minyak dalam tutorial ini memang sengaja menggunakan komposisi hard oil (minyak kelapa dan kelapa sawit) yang tinggi, untuk menghasilkan sabun yang cukup keras.
Supaya lebih mudah dalam menggunakan pewarna sebenarnya komposisi minyaknya bisa menggunakan soft oil (canola, sunflower, olive, dll) yang tinggi, sekitar 60-70%.
Tapi kamu juga harus menambahkan pengeras supaya sabunnya tidak terlalu lembek saat sudah jadi.
Kamu bisa menambahkan sodium lactate untuk membuat sabun dengan komposisi soft oil yang tinggi, kurang lebih 1-2 sendok makan per 1 kg sabun. Campurkan ke dalam larutan alkali.
Suhu Adonan Sabun Mandi
Suhu dingin akan membuat adonan sabun menjadi cepat kental dan mengeras. Sangat sulit mencampurkan pewarnanya ke dalam adonan yang sudah mengental.
Sebaliknya, suhu panas akan membuat adonan sabunnya tetap agak encer. Lebih mudah untuk mencampurkan pewarna ke dalam adonan sabun mandi.
Begitu semua NaOH larut dan sudah agak bening larutannya, langsung saja masukkan larutan tersebut ke dalam minyak.
Penggunaan Essential Oil atau Fragrance Oil
Ada beberapa jenis essential atau fragrance oil yang dapat mempercepat trace.
Jika kamu menambahkan saat sebelum menambahkan pewarna, maka adonan sabun akan menjadi cepat kental dan sulit untuk melakukan teknik pewarnaan.
Untuk lebih aman, kamu bisa menambahkan setelah pewarna.
Kecuali jika kamu sudah yakin essential atau fragrance oil yang kamu gunakan tidak mempengaruhi trace, kamu bisa menambahkan sebelum pewarna.
Gel Phase Pada Sabun
Sabun cold process akan mengalami gel phase, saat sabun tersebut mulai mengeras dan proses saponifikasi berlanjut di cetakan. Suhu akan meningkat dan terjadilah gel phase. Untuk informasi lebih lanjut mengenai gel phase bisa dibaca disini.
Jika kita memberi warna pada sabun, kita bisa menghasilkan warna yang cerah dengan memanfaatkan gel phase ini.
Tapi perlu diperhatikan juga jika sabun mengalami gel phase, kadang juga ada kejadian gel phase muncul hanya sebgaian (partial gel phase), biasanya di bagian tengah saja. Yang membuat warnanya menjadi ada seperti gradasinya.
Walapun tidak berbahaya dan tidak mempengaruhi fungsi sabun, tapi kadang secara estetika agak kurang baik. Terutama jika menggunakan teknik swirl akan terlihat kurang menarik.
Jika ingin menghindari proses gel phase, kamu bisa menyimpan sabun di tempat yang dingin seperti lemari es, setelah menuangkan adonan sabun ke cetakan.
Buat Sabun Mandi Paling Unik Dengan Menambahkan Pewarna
Pada awalnya menambahkan pewarna terlihat sedikit rumit. Mulai dari berbagai pilihan pewarna yang tersedia, belum lagi teknik-tekniknya.
Tapi ketika kamu sudah mulai mencobanya, maka semuanya akan terasa lebih mudah. Apalagi jika hasilnya sesuai dengan yang kita harapkan. Semua kerumitan tersebut akan terbayar.
Dan kita juga bisa mendapatan sabun mandi yang sudah terkenal baik fungsinya didukung dengan penampakan yang unik dan nggak pasaran.