Shopping Cart

No products in the cart.

Semua Yang Harus Kamu Ketahui Tentang Bahan Pembuat Sabun Mandi (True Soap)

Sabun dibuat dengan menggabungkan minyak, alkali dan air. Ada berbagai macam jenis minyak yang dapat digunakan sebagai bahan pembuat sabun. Tiap minyak memiliki karakteristik yang berbeda. Menggabungkan beberapa jenis minyak dapat menghasilkan sabun dengan karakteristik tertentu.

Selain bahan utama tersebut, sabun juga menggunakan bahan tambahan.

Bahan tambahan dibutuhkan untuk menambah kualitas maupun memperindah sabun yang dihasilkan. Disinilah saat membuat sabun menjadi semakin menyenangkan. Kamu dapat memilih tiap bahan pembuat sabun dan dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhanmu.

Dalam artikel kali ini saya akan membahas lebih dalam tentang bahan pembuat sabun yang umum digunakan. Jika kamu belum mengetahui cara membuatnya, kamu bisa membaca artikel tentang cara membuat sabun mandi.

Sumber dan Klasifikasi Minyak

Saat ini tersedia berbagai macam minyak sebagai bahan pembuat sabun. Sumber utama minyak bisa berasal dari hewan maupun tumbuhan.

Minyak yang berasal dari hewan biasa disebut minyak hewani. Sedangkan yang berasal dari tumbuhan biasa disebut minyak nabati.

Minyak jika dilihat dari bentuknya juga diklasifikasikan menjadi dua, yaitu minyak padat dan minyak cair.

Di Indonesia penggunaan minyak hewani sangat jarang sekali ditemukan pada produk sabun yang ada di pasaran.

Untuk menentukan minyak mana yang baik untuk digunakan merupakan preferensi masing-masing. Terlepas dari itu semua, dengan memahami karakteristik tiap minyak kamu bisa mengetahui komposisi minyak yang paling pas untukmu.

Beberapa Jenis Minyak Padat

Minyak padat merupakan minyak yang dapat berbentuk padat pada suhu tertentu. Tiap minyak bervariasi titik lelehnya.

Untuk digunakan sebagai bahan pembuat sabun minyak harus berada pada kondisi yang cair, sehingga dibutuhkan pemanasan terlebih dahulu. Pada umumnya sabun yang mayoritas bahannya berupa minyak padat menghasilkan sabun yang keras.

Daftar minyak berikut merupakan minyak yang dikategorikan dalam minyak padat dan yang biasa digunakan sebagai bahan pembuat sabun:

1. Minyak Kelapa

coconut fruit

Merupakan minyak yang sangat penting sebagai bahan pembuat sabun. Minyak kelapa berfungsi sebagai penghasil busa dalam sabun dan menghasilkan sabun yang keras. Juga merupakan agen pembersih pada sabun. Karena bersifat membersihkan kadang memberikan rasa yang kering di kulit.

Gunakan hanya 15% dari total campuran minyak jika merasa minyak kelapa terlalu kering di kulit.

SAP Value: 248-265 mg KOH/gr minyak

2. Minyak Kelapa Sawit

Minyak kelapa sawit merupakan minyak yang sangat umum digunakan sebagai bahan pembuat sabun batang. Hampir semua sabun batang yang ada di pasaran menggunakan minyak kelapa sawit.

Minyak kelapa sawit berfungsi untuk menghasilkan sabun yang keras dan dapat bertahan lama saat digunakan. Minyak kelapa sawit dapat menghambat busa yang dihasilkan oleh sabun jika digunakan terlalu banyak.

SAP Value: 190-209 mg KOH/gr minyak

palm fruit

3. Minyak Inti Kelapa Sawit

Berbeda dengan minyak kelapa sawit. Minyak inti kelapa sawit dihasilkan dari biji kelapa sawit. Sedangkan minyak kelapa sawit dihasilkan dari buah kelapa sawit. Memiliki fungsi yang sama dengan minyak kelapa.

Gunakan sebagai substitusi minyak kelapa.

SAP Value: 230-254 mg KOH/gr minyak

4. Cocoa Butter

cocoa bean

Dihasilkan dari biji buah coklat, cocoa butter memiliki aroma khas coklat. Berfungsi sebagai emollient dan melembutkan kulit. Juga berfungsi menghasilkan sabun yang keras.

Cocoa butter memiliki harga yang cukup mahal dibanding minyak yang lainnya.

SAP Value: 192-200 mg KOH/gr minyak

5. Beeswax

beeswax

Beeswax merupakan hasil lain dari lebah selain madu, banyak digunakan untuk membuat pomade. Beeswax menghasilkan sabun mandi yang keras. Jangan menggunakan beeswax terlalu banyak karena akan membuat sabun menjadi seperti karet dan lengket, 5% dari total minyak sudah cukup.

SAP Value: 87-104 mg KOH/gr minyak

Berbagai Jenis Minyak Cair

Minyak cair merupakan minyak yang berbentuk cair. Minyak berjenis cair tidak perlu dipanaskan terlebih dahulu. Sabun yang dihasilkan dari mayoritas minyak cair menghasilkan sabun yang lembek.

Daftar minyak berikut merupakan minyak yang dikategorikan dalam minyak cair dan yang biasa digunakan sebagai bahan pembuat sabun.

1. Minyak Zaitun

olives fruit

Merupakan minyak yang sangat terkenal untuk perawatan kulit. Minyak zaitun memiliki beberapa jenis seperti: extra virgin, pomace, pure, extra light.

Minyak zaitun mempenetrasi kulit secara lebih baik dari minyak cair lainnya. Tidak membuat pori-pori tersumbat dan membuat kulit lebih kencang. Sebagai bahan pembuat sabun yang umum digunakan adalah dari jenis pomace, karena harganya tidak begitu mahal.

Minyak zaitun dapat digunakan hingga 100% (Castille Soap).

SAP Value: 184-196 mg KOH/gr minyak

2. Minyak Jarak

castor seeds

Minyak jarak atau Castor oil merupakan minyak yang berfungsi untuk menghasilkan busa yang melimpah. Castor oil juga bermanfaat untuk menjaga kelembapan kulit.

Jangan menggunakan terlalu banyak minyak jarak karena akan menghasilkan sabun yang lembek. Jika digunakan lebih dari 15% maka akan menghasilkan aroma minyak jarak yang dominan. Gunakan 5 – 10 % dari total minyak.

SAP Value: 176-187 mg KOH/gr minyak

3. Minyak Canola

canola

Minyak ini hampir memiliki fungsi yang sama dengan minyak zaitun. Bermanfaat untuk menjaga kulit dan melembapkannya. Merupakan substitusi ekonomis dari minyak zaitun. Harus dicampur dengan minyak padat lainnya untuk menghasilkan formula sabun yang baik.

SAP Value: 182-193 mg KOH/gr minyak

4. Minyak Biji Bunga Matahari

sunflower

Kaya akan vitamin E yang bermanfaat untuk mencegah penuaan dini dan memperbaiki sel2 yang rusak. Bisa digunakan untuk menggantikan minyak zaitun, jika memilih untuk lebih ekonomis.

SAP Value: 188-194 mg KOH/gr minyak

5. Minyak Cair Lainnya

Beberapa minyak cair yang memilki banyak manfaat yang baik untuk kulit antara lain: minyak alpukat, sweet almond oil, minyak kemiri (kukui nut oil), argan oil, jojoba oil.

Sifat Asam Lemak dalam Minyak Nabati

Waduh… apa lagi ini?!

Tenang saja, saya hanya membahas sedikit ilmiah tentang bahan penyusun minyak. Mengetahui bahan penyusun minyak membuatmu mengerti komposisi sabun yang paling baik.

Semua minyak nabati merupakan trigliserida, merupakan kombinasi asam lemak dan gliserol. Asam lemak (fatty acid) merupakan komponen penyusun minyak. Ada berbagai macam asam lemak yang menyusun minyak. Tiap minyak memiliki jenis dan kandungan asam lemak yang berbeda-beda.

Asam lemak memiliki tipe asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Perbedaan asam lemak jenuh dan tak jenuh ini biasanya dilihat dari bentuknya. Asam lemak jenuh biasanya akan memadat pada suhu dibawah suhu ruangan. Sedangkan asam lemak tak jenuh tetap cair dibawah suhu ruangan.

Jadi apa hubungannya dengan sabun mandi?!

Kandungan asam lemak menentukan karakteristik hasil sabun mandi yang kamu buat. Apakah sabun mandimu menghasilkan busa melimpah atau sedikit busa. Menghasilkan sabun mandi yang keras atau lunak. Memiliki kemampuan yang membersihkan atau melembabkan kulit.

Berikut merupakan beberapa jenis asam lemak yang penting dalam pembuatan sabun mandi:

Asam Laurat (Lauric Acid) – Merupakan asam lemak yang berkontribusi terhadap kemampuan membersihkan dari sabun mandi yang dihasilkan dan menghasilkan busa yang melimpah. Selain itu juga asam lemak ini mempengaruhi tingkat kekerasan pada sabun.

Minyak kelapa dan minyak inti kelapa sawit memiliki kandungan asam lemak ini hingga 50%.

Asam Linoleat (Linoleic Acid) – Merupakan asam lemak tak jenuh yang berfungsi sebagai pelembab pada sabun mandi. Asam lemak ini juga menghasilkan sabun mandi yang terasa lembut di kulit. Mudah untuk teroksidasi dan kadaluarsanya sangat pendek.

Beberapa minyak yang memiliki kandungan asam linoleat yang tinggi antara lain minyak biji anggur (grapeseed oil), minyak jagung, minyak kedelai, minyak bunga matahari. Semua minyak tersebut memiliki kandungan asam lemak linoleat lebih dari 50%.

Asam Linolenat (Linolenic Acid) – Memiliki fungsi yang hampir sama dengan asam linoleat pada sabun mandi yang dihasilkan. Biasanya digunakan dalam jumlah yang sangat sedikit dalam  formulasi sabun mandi.

Tidak banyak minyak yang memiliki kandungan asam linoleat. Minyak biji ganja (hemp seed oil) memiliki kandungan mencapai 20%. Beberapa minyak yang memiliki kandungan yang rendah antara lain minyak bekatul (rice bran oil), kedelai dan biji bunga matahari.

Asam Miristat (Myristic Acid) – Memiliki fungsi yang hampir sama dengan asam laurat. Menghasilkan sabun yang keras, kemampuan membersihkan dan menghasilkan busa yang melimpah.

Minyak kelapa dan minyak inti kelapa sawit mengandung asam miristat lebih dari 10%.

Asam Oleat (Oleic Acid) – Berfungsi untuk menambah kelembaban pada sabun mandi yang dihasilkan. Tidak menghasilkan busa yang melimpah pada sabun mandi. Asam lemak ini lebih stabil terhadap oksidasi, sehingga memiliki waktu kadaluarsa yang panjang.

Minyak zaitun, minyak alpukat, minyak almond merupakan minyak yang kaya kandungan asam oleat. Selain itu minyak bekatul dan minyak kacang tanah juga memiliki kandungan yang cukup tinggi.

Asam Palmitat (Palmitic Acid) – Asam lemak ini mempengaruhi kekerasan dan menghasilkan busa yang lembut pada sabun mandi. Berpengaruh juga terhadap tingkat kebersihan sabun mandi yang dihasilkan. Memiliki masa kadaluarsa yang panjang.

Minyak kelapa sawit memiliki kandungan asam lemak ini hingga 40%. Cocoa butter juga mengandung asam lemak ini sekitar 20%.

Asam Risinoleat (Ricinoleic Acid) – Merupakan asam lemak yang berpengaruh terhadap tingkat kelembaban sabun mandi. Juga menghasilkan busa yang stabil.

Tidak ditemukan pada minyak nabati yang lainnya. Hanya minyak jarak (castor oil) yang mengandung asam lemak ini hingga 90%.

Asam Stearat (Stearic Acid) – Memiliki fungsi yang hampir sama dengan asam palmitat. Asam lemak ini juga bisa menghasilkan sabun yang lebih tahan lama saat pemakaian.

Banyak ditemukan pada minyak yang berbentuk padat seperti cocoa butter, shea butter, dan mango butter.

Asam lemak dalam bentuk murni juga bisa digunakan pada formulasi sabun mandi.

Jenis asam lemak yang paling sering digunakan yaitu asam stearat (stearic acid). Berfungsi untuk menambah kekerasan pada sabun mandi. Biasa digunakan juga dalam formula kosmetik untuk menambah kekentalan pada lotion, kekerasan pada lipstick, dsb.

Alkali dan Perhitungan Jumlah Alkali Untuk Membuat Sabun

Alkakli yang digunakan sebagai bahan pembuat sabun mandi biasanya NaOH dan KOH. NaOH digunakan sebagai bahan pembuat sabun batang/padat. Sedangkan KOH digunakan sebagai bahan pembuat sabun cair.

Pastikan selalu gunakan pure NaOH untuk membuat sabun. Pure NaOH biasanya berbentuk flakes maupun pellet.

Pada setiap minyak tertera keterangan SAP Value, apa sih itu sebenarnya SAP Value?

SAP Value merupakan singkatan dari saponification value. Artinya jumlah alkali yang dibutuhkan untuk merubah minyak menjadi sabun.

Jumlah NaOH yang dibutuhkan untuk membuat sabun bergantung terhadap nilai saponifikasi dari minyak yang digunakan. Biasanya nilai saponifakasi hanya terncantumkan nilai saponifikasi dari KOH nya saja.

Dibutuhkan konversi nilai KOH ke nilai NaOH, yaitu nilai KOH dikali dengan 1⁄1402,5 maka akan menghasilkan nilai NaOH yang dibutuhkan.

Nilai saponifikasi juga biasanya menggunakan kisaran (range). Gunakan nilai tengah jika yang tercantum berupa kisaran (range).

Contoh untuk menghitung jumlah NaOH yang dibutuhkan:

Minyak Kelapa 1 gr

SAP Value = 248-265 mg KOH / gr minyak

Nilai tengah = 256,5

Jumlah NaOH yg dibutuhkan = 256,5×1/1402,5 = 0,183 gr NaOH/gr minyak

Penghitungan NaOH dari Beberapa Minyak

  1. Kelapa 300 gr

SAP = 256,5 x 1⁄1402,5 = 0,1828 gr NaOH / gr minyak

NaOH yang dibutuhkan = 300 x 0,1828 = 54,8663 gr NaOH

  1. Kelapa Sawit 300 gr

Nilai SAP 199,5 KOH = 199,5 x 1⁄1402,5 = 0,1422 gr NaOH / gr minyak

NaOH yang dibutuhkan = 300 x 0,1422 = 42,6737 gr NaOH

  1. Olive Pomace 400 gr

Nilai SAP 187,5 KOH = 187,5 x 1⁄1402,5 = 0,1337 gr NaOH / gr minyak

NaOH yang dibutuhkan = 400 x 0,1337 = 53,4759 gr NaOH

  1. Total NaOH yang dibutuhkan adalah A+B+C = 55+43+53 = 151 gr NaOH

Kalkulator Alkali Online

Menghitung jumlah alkali sendiri untuk sebagian orang sangat membingungkan. Apalagi jika kita tidak mengerti nilai saponifikasi dari suatu minyak. Kebanyakan minyak yang ada di pasaran memang tidak mencantumkan nilai saponifikasi.

Kamu nggak perlu bingung!

Ada berbagai macam kalkulator untuk menghitung jumlah alkali yang dibutuhkan. Kalkulator memudahkan menghitung alkali yang dibutuhkan dengan cepat dan rinci. Kalkulator tersebut juga memberikan kisaran (range) nilai saponifikasi dari berbagai minyak.

Berikut merupakan beberapa kalkulator alkali yang terbaik:

Brambleberry Lye Calculator – Kalkulator ini bisa menghitung jumlah alkali untuk sabun cair dan sabun batang. Terdapat satuan ukuran berat dalam gram. Selain itu juga terdapat fragrance calculator, untuk memudahkanmu menghitung pewangi. Kalkulator ini juga tersedia pada aplikasi smart phone android maupun iphone.

Soapcalc Lye Calculator – Merupakan kalkulator yang paling komplit. Selain menghitung jumlah alkali, juga memberikan informasi tentang kualitas sabun mandi yang dihasilkan. Sehingga kamu bisa mengetahui komposisi minyak yang paling baik untuk kebutuhanmu.

Soapguild Lye Calculator – Kalkulator dasar yang mudah digunakan. Memberikan informasi tingkatan superfat. Selain itu juga memberikan kisaran jumlah air minimal dan maksimal yang dibutuhkan. Tersedia satuan ukuran gram.

Menghitung menggunakan kalkulator alkali memang sangat mudah. Hanya dengan beberapa “click” kita bisa mengetahui jumlah alkali yang dibutuhkan.

Dibalik kemudahan tersebut, terdapat juga kekurangan pada kalkulator alkali. Kekurangan yang paling utama adalah nilai kisaran saponifikasi.

Nilai saponifikasi yang tersedia dalam kalkulator alkali hanya berupa kisaran. Maksud kisaran disini bukan merupakan nilai saponifikasi sesungguhnya dalam setiap minyak. Biasanya pada kalkulator tersebut selalu merekomendasikan untuk melakukan superfat. Supaya tidak terjadi kelebihan alkali.

Untuk bisa mengetahui lebih detail tentang nilai saponifikasi dari suatu minyak, maka kamu harus bertanya kepada produsen minyak tersebut untuk mendapatkan nilai pastinya. Kemudian dihitung secara manual dan dicocokan dengan hasil dari kalkulator alkali jika kamu kurang yakin dengan perhitunganmu.

Air

air

Berfungsi untuk melarutkan NaOH. Sebaiknya gunakan air yang benar-benar murni H2O tanpa ada tambahan mineral yang lainnya, jangan gunakan air sumur atau air PAM, cari Air Distilasi (Distilled Water) atau Air Demineralisasi (Demineralized Water) atau Deionized Water.

Perbandingan penggunaan air minimum untuk melarutkan NaOH biasanya sebesar 27% NaOH : 73% Air. Sedangkan untuk maksimalnya sebesar 40% NaOH : 60% Air. Setiap 1 gr NaOH membutuhkan 1 gr Air untuk melarutkannya.

Untuk yang baru belajar membuat sabun sebaiknya gunakan yang minimum.

Aditif Atau Bahan Tambahan Yang Biasa Digunakan Sebagai Bahan Pembuat Sabun

Kamu bisa menambahkan banyak bahan-bahan alami seperti jus buah, susu sapi, susu kambing, pewangi, pewarna, dsb.

Disinilah letak seni dari membuat sabun.

Kamu bisa bereksperimen dengan bahan alami apapun setelah kamu mengetahui beberapa aditif yang digunakan sebagai bahan pembuat sabun. Saya akan memberikan daftar beberapa aditif yang biasa digunakan.

1. Pewangi

pewangi

Tidak lengkap jika sabun mandi tidak berbau harum. Pewangi untuk sabun mandi yang biasanya digunakan adalah synthetic fragrance dan essential oil. Jika kamu ingin menjaga kealamian sabunmu maka gunakan minyak atsiri atau essential oil.

Pewangi biasanya ditambahkan pada saat trace.

Pemilihan pewangi hanya masalah preferensi saja, ada yang suka aroma kayu-kayuan, segar, maupun pedas.  Jumlah pewangi yang disarankan sebesar 1-3% dari total berat sabun.

2. Superfat

Bisa juga berarti lye discount, yang artinya mengurangi alkali yang digunakan. Atau bisa juga dengan menambahkan minyak tanpa menambah alkali yang digunakan. Sehingga ada sebagian minyak yang tidak mengalami saponifikasi.

Menghasilkan sabun yang lebih melembapkan, karena minyak tambahan berfungsi sebagai moisturizer kulit. Superfat juga memastikan alkali yang terkandung bereaksi semua, sehingga tidak ada lagi yang tersisa.Biasanya berkisar 2-10% dari total minyak yang digunakan.

Minyak yang digunakan untuk superfat contohnya: minyak alpukat, almond, mango butter, shea butter, argan, jojoba, dsb.

3. Pewarna

Warna membuat sabun makin menarik dan merupakan salah satu yang paling mengasyikan. Memberikanmu untuk menuangkan kreatifitas yang kamu miliki. Pewarna yang digunakan sebaiknya bertipe food grade atau cosmetic grade.

Biasanya berupa iron oxide, clay, titanium dioksida, karbon aktif, atau bahkan coklat bubuk. Pewarna yang umum berbentuk serbuk. Jika ingin menggunakan pewarna, larutkan dulu ke dalam minyak. Untuk lebih detail mengenai pewarna kamu bisa membaca cara mewarnai sabun mandi supaya lebih cantik dan unik.

4. Exfoliant

kopi

Exfoliant merupakan bahan pembuat sabun tambahan untuk memberikan tekstur kasar atau untuk scrub. Berfungsi untuk mengangkat sel kulit mati dan memberikan kulit yang lembut.

Biasanya ditambahkan saat trace. Bahan yang biasanya digunakan untuk exfoliant antara lain: garam, kopi, biji-bijian, clay, dsb. Banyaknya exfoliant yang ditambahkan hanya masalah prefernsi saja.

5. Susu

susu

Susu dapat digunakan untuk menggantikan air untuk melarutkan alkali. Alkali dengan susu menghasilkan reaksi yang berbeda. Panas yang dihasilkan alkali akan membakar gula yang terkandung dalam susu. Menghasilkan warna yang kecoklatan. Tidak berpengaruh jelek, hanya masalah warna saja.

Susu memberikan efek melembapkan pada kulit. Susu yang biasa digunakan antara lain susu kambing, sapi, dan kelapa (santan).

6. Madu

madu

Madu menghasilkan sabun dengan aroma yang manis. Bermanfaat untuk menambah kelembapan kulit. Jika menggunakan madu, sehabis menuang sabun ke cetakan jangan di tutup.

Jaga supaya sabun tetap dingin, karena madu dapat meningkatkan panas. Gunakan hanya sekitar satu sendok makan tiap 500 gr sabun.

Buat Sendiri Resep Sabun Mandimu

Kamu bisa menghasilkan resep sabun yang paling ideal untukmu dengan mengetahui karakteristik bahan pembuat sabun yang umum digunakan. Minyak sangat mempengaruhi karakteristik sabun yang dihasilkan. Baik sabun itu memiliki karakteristik yang melembapkan, kaya busa, atau kombinasi. Tinggal disesuaikan menurut kebutuhanmu.

Mulailah melakukan beberapa percobaan kecil-kecilan untuk mencari resep yang paling ideal. Terus catat hasil percobaan, hasil, dan kemajuannya.

Good luck!

Newsletter Updates

Dapatkan update artikel terbaru, ebook gratis dan berbagai penawaran menarik lainnya.

83 Comments

  1. Selamat malam ka.. selama ini saya membuat sabun batang organik dari pepaya dan susu, tapi kalu tidak di simpan di dalam kulkas sabunnya cuma bertahan selama kurang lebih 4 hari, saya ingin memperpanjang masa kadaluarsa sabun saya minimal selama 2 atau 3 bulan itu menggunakan apa ya ka? Mohon bantuannya ka🙏

  2. Admin saya ingin bertanya.
    Kalau penggunaan NAOH diganti dengan menggunakan sabun melt&pour apakah cara pembuatannya tetap sama? Tetap menggunakan minyak nabati? Atau langsung menambahkan zat aditif saja?

    • Langsung saja menambah zat aditif nya… Karena itu sudah termasuk soap base..

  3. Hi mba,
    saya pernah beberapa kali membuat sabun dan berexperiment menaburkan bunga kering di dalamnya. kenapa semuanya jadi menghitam ya mba? apa ada cara lain untuk membuat bunga warnanya tetap?

    • Saya juga bikin sabun banyak pakai bunga. Kalo sepengetahuan saya, hanya beberapa bunga yang Warnanya bertahan bagus didalam sabun. Seperti calendula atau marigold, coklat awalnya, tapi setelah curing masih mau berubah kuning. Asal bunga sangat kering. Lalu safflower.

  4. Saya uda cb bkin 4x..3x pertama bgus krn unscented..yg trkhr d cb tmbh essensial oil kok hsilny jd lbh minyakan ya?sy bkin olive 55%, palm 20%, coconut 20%, safflower oil 5%.total mnyak 500ml dan essensial oil hny 1% dr 500ml oil pdhl..knp ya?

  5. Great blog! Apakah di indonesia bisa kita dapatkan minyak zaitun dr petani atau produsen tetapi bukan dari supermarket? Karena kalau kita ingin memulai usaha kecil kecilan, membeli dari supermarket akan menjadi lebih mahal.

    • Olive oil kayanya nggak ada yg produksi lokal, hehe.. yg banyak produksi lokal palingan cuma Minyak Kelapa dan Minyak Kelapa Sawit saja itu banyak diproduksi lokal, atau essential oilnya juga ada beberapa yg produksi lokal juga.

    • Itu cuma minimal saja sih kalau mau 1:1 lye dan airnya, tapi nanti cepet kental kalau pakai air minimal. Paling nggak ya airnya 1,5x dari lye nye biar lebih mudah nanti pas buat.

    • Superfat itu cuma minyak yg dilebihkan saja, jadi nggak ikut tersaponifikasi. Kalau nambahnya ya bisa di awal atau di akhir, yg penting jumlah minyaknya melebihi jumlah yg dibutuhkan, atau NaOHnya jumlahnya kurang dari jumlah yg dibutuhkan.

  6. Webnya keren nih, tapi banyak yang mau saya tanya untuk memastikan,

    Minyak yang di pakai apakah harus 100% minyak murni ?
    Contohnya untuk minyak kelapa sawit, apakah bisa memakai minyak goreng Sania ??

    • Waduh saya kurang tahu kak kalau pakai lerak, itu kayanya nggak perlu pakai sabun kalau sudah pakai lerak.

  7. tanya min,
    kalo minyak sawit bisa diganti dengan minyak lain? yg sap valuenya mendekati minyak sawit apa ya? di atas disebutkan minyak canola, minyak biji matahari bisa yg jenis minyak goreng?
    apa berpengaruh dengan busanya?. terima kasih

    • Coba dicek di soap calculator saja kak, kalau ganti minyak sawit sebaiknya ganti yg sama sama hard oil juga supaya sabunnya bisa keras, kalau ganti yg soft oil nanti jadi lembek.

  8. Halo min, makasih banyak untuk sharingnya
    Btw, apa tujuan dari menutup adonan sabun yg sudah dalam cetakan?
    Soalnya saya beberapa kali bikin, tp ngga saya tutup adonannya setelah masuk cetakan

    • Nggak harus ditutup kok, itu cuma biar lebih panas saja, tp nggak ditutup jg sudah panas kok bagian dalamnya.

    • Ya aman kok, stearic acid cuma fatty acid saja bukan harsh chemical, fatty acid itu kan penyusun minyak banyak kandungannya di palm oil.

    • Nggak ada mereknya, haha.. Cari saja di toko kimia terdekat pasti ada. Ya tinggal tambahin sulfur 10%. Lye concentration = konsentrasi alkalinya ketika dilarutkan dengan air.

    • Kak.. saya kemarin coba buat pakai soapcalc. Minyak 500gr, lyenya 71gr dan airnya 1361gr. Setelah di aduk dgn stick blender berjam2 tdk pernah mencapai trace, jadi air dan myknya seperti terpisah. Kenapa bisa bgtu ya pdhl resepnya sdh sesuai dgn di soap calc. Saya pakai 35% olive, 22.5% palm, 30% coconut, 5% sweet almond dan 7.5% castor

    • airnya sepertinya kebanyakan kalau Lye 71gr dan air 1361gr.
      di artikel di atas disebutkan lye : air min 1:1 atau 1:1.5 ..
      saya coba pakai SaponiCalc sih, dengan rumusan diatas, mestinya air sekitar 145gr..

      (mencoba jawab, masih belajar juga)

    • 1. Ya memang ada beberapa fragrance yang bisa menyebabkan trace jadi cepat.

      2. Dicoba2 saja, hehe..

  9. Malem kak mau tanya saya mau buat sabun full susu untuk pengawet nya bsa pake EDTA ? EDTA nya itu masukan pada saat apa ya kak ? Terus misal saya mau ada penambahan jus strawberry / wortel itu bisa ga setengah juss setenga air yg untuk larutin KOH nya

    Terus pada saat di lye calculator itu pada baguan water kita pilih mana kak untuk liquid soap
    Water as % of oils / lye concetarion / water : lye rasio

    • 1. EDTA bukan preservative (anti bakteri), itu antioksidan. Nggak perlu pakai preservative kalau susunya dilarutin ke alkalinya. Kalau EDTA tetap mau ditambah ya nggak masalah, tinggal dilarutin ke air trus masukin aja di tahap manapun bisa.

      2. Boleh aja kalau mau setengah air setngah jus.

      3. Untuk liquid soap pilih aja perbandingan air 3(air):1(KOH).

    • Kalau untuk nambah keras ya langsung saja di airnya, kira-kira satu sendok makan sudah cukup untuk 1 kg sabun mandi.

    • Itu cuma untuk mengkonversikan KOH ke NaOH yg dibutuhkan saja, pakainya berat molekul dari NaOH = 40, KOH = 56,1. Berat (mg) NaOH yg dibutuhkan: 40/56.1 = 0.713012. Karena masih pakai mg jadi harus dikonversi ke gram biar lebih mudah karena saya pakainya gram jadinya: 0.000713012 = 1/1402.5.

  10. permisi min. mau tnya
    1. Penambahan jus buah semisal pepaya dan apel, apakah dilakukan saat trace? apakah juga akan mempengaruhi masa kadaluarsa sabun nantinya?
    2. Penambahan asam stearat, apakah bisa memperpanjang masa kadaluarsa sabun? kadarnya berapa untuk ukuran 300ml minyak kelapa?
    terimakasih

    • 1. Saat awal saja buat ngelarutin alkalinya biar nggak kebanyakan air, nggak begitu sih kalau udah kena alkali.

      2. Kalau mau memperpanjang masa kadaluarsa ya pakai antioksidan, asam stearat bukan antioksidan. Bisa pakai tetrasodium EDTA atau rosemary oleoresin yg efektif untuk sabun mandi. Kadarnya biasanya 0,2-0,5% dari minyaknya.

    • Lagi min 🙂
      Untuk penambahan gliserin cair apakah diperlukan? Klo iya berapa jumlah yg diperlukan?

    • Kalau untuk sabun batang menurut saya nggak perlu, nanti malah muncul glycerin rivernya. Kalau untuk sabun cair nggak masalah, biasanya 5% sudah cukup.

  11. 1. Bila kita tambahkan surfakatan sintetik (texapon, dll) dalam sabun mandi cair, berapa % maksimal yang baik agar aman bagi kulit?
    2. Jenis antioksidan/pengawet mana yang paling aman untuk kulit (gimana dengan BHA & EDTA)?
    3. Penggunaan CMC apa ada efek samping dengan kulit? apa bisa diganti dengan garam NaCl?, tks

    • 1. Kalau mau nambah surfaktan sebaiknya ngikut rekomendasi dari manufaktur surfaktannya soalnya beda-beda tiap jenis surfaktan. Biasanya kan ada iritasi levelnya.

      2. Antioksidan yg efektif buat sabun cair/batang ya EDTA.

      3. Wah belum pernah pakai CMC. Ada disini pengental yg khusus untuk sabun cair, lebih detail bisa baca itu.

    • Hah bau amonia? Coba dicek lagi bahan tambahannya apa saja, kalau expired palingan baunya kaya minyak yg udah lama.

  12. Hallo min…saya mau tanya…karena saya baru pemula.

    1. saya pakai lye calculator, kita hanya masukkan jenis oil saja lalu kalkulator itung sndiri. nah tapi tdak ada muncul brp banyak air yang harus kita pakai. apakah yg di maksud air itu ” liquid ” ?

    2. kalau saya mau pakai buah2an seperti alpokat sebagai bahannya itu pakai hitungan apa gak min ? kalo pake hitungan juga gimana cara hitungnya ?

    mohon petunjuknya ya min 🙂

    • 1. Iya nanti sudah kehitung sendiri lye-nya. Kalau air sebenarnya terserah, 1:1-1:2 dengan lye-nya.

      2. Ya kalau yang cair-cair seperti jus buah, tinggal dimasukkan di bagian airnya. Mau diganti semua atau diganti sebagian nggak masalah.

    • Ya tergantung, garamnya dilarutkan atau nggak, kalau masih ada serbuknya ya kasar. Kalau sudah dilarutkan nggak kasar, malah bikin sabun batangnya jadi keras.

    • Wah langsung saja dihitung pakai lye calculator, kalau nggak ya dicek saja nilai saponifikasi (SAP Value) tiap minyaknya, kan saya nggak ngerti nilai SAP tiap jenis minyak yang mbak pakai. Ditanyakan ke supplier mbak saja nilai SAP nya kalau mau dihitung secara manual. Kalau lye calculator kan nilainya perkiraan, kalau dari data teknisnya supplier biasanya sudah ada nilai pastinya. Kalau perbandingan NaOH:air ya terserah mbak mau pakai berapa, 1:1 boleh, 2:1 juga boleh, disesuaikan saja.

      Wah lebih baik pakai yang padat, kalau yang cair takut konsentrasinya terlalu kecil dan nggak pasti.

    • Hah buat sabun cair pakai NaOH?! Air 10 Liter NaOH cuma 100gr?! Berubah warna?! Saya kurang paham maksudnya mbak.

  13. Mau bertanya, sy mencoba membuat sabun dan ketika minyak dan lye di mix dan sdh mencapai trace namun ketika dicampur dengan fragrance oil tiba2 langsung menjadi kaku dan tidak licin melainkan sprt kasar2. Kenapa hal ini bs terjadi ya? Mhn arahannya & trm ksh

    • Ya memang ada beberapa fragrance dan essential oil yang bisa menyebabkan adonannya jadi berubah atau cepat kental. Dicoba-coba saja, hehe..

      Kalau misal sabunnya jadi jelek atau gagal ya tinggal di hot process saja.

    • Untuk menggantikan coconut oil bisa menggunakan minyak inti kelapa sawit (palm kernel oil). Atau bisa juga menggunakan castor oil, cuma busanya tidak sebanyak coconut maupun palm kernel oil. Atau bisa juga pakai fatty acid lauric atau myristic, dimana kedua fatty acid tersebut merupakan penyusun utama coconut maupun palm kernel oil.

    • Untuk perbandingan air antara NaOH dan KOH memang berbeda karena fungsi penggunaannya pun juga berbeda.

  14. Halo, saya sedang belajar membuat sabun dengan resep dari laman website ini. Ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan.
    1. Berapa lama sabun bisa disimpan (masa expired)?
    2. Bagaimana menghindari aga sabun tidak berjamur jika disimpan dalam waktu yang lama tanpa menggunakan bahan anti jamur?

    • 1. Untuk expiry date-nya biasanya sesuai dengan minyak yang digunakan. Untuk memperpanjang umur minyaknya bisa menggunakan antioxidant seperti tocopherol (natural vitamin E) atau tocopheryl acetate (vitamin E sintetis) atau bahan lainnya yang merupakan agen antioksidan.

      2. Selama tidak menggunakan “fresh ingredients” ya nggak perlu khawatir dengan tumbuhnya jamur, bakteri, mikroba, dll. Jika menggunakan “fresh ingredients” sebaiknya dalam bentuk yang sudah diolah, seperti dikeringkan dahulu atau diekstrak (essential oil), dsb.

  15. Hi… Sy mahu bertanya. Sy baru buat sabun dalam 1 minggu. Dlm tempo curing, sabun saya sudah mencapai ph 8. Adakah saya sudah boleh guna sabun tersebut? Perlukah saya menunggu sehingga minggu ke empat? Tq

  16. Kemaren aku buat sabun sepertinya kebanyakan Naoh dan belum curing udah kupakai.kulitku sih ga masalah malah sel kulit mati nya keangkat, masalahnya aku kuatir apakah kelebihan Naoh ini bisa masuk ke pembuluh darah melalui pori-pori soalnya aku lagi menyusui,udah kupakai 1 Minggu sih oke ya.mohon pencerahannya.thanks

    • Wah sebaiknya sih jangan dipakai, dan di tes dulu pH-nya kalau mau langsung dipakai. Perih lho kalau kelebihan, kalau nggak perih ya kemungkinan nggak kelebihan. Wah kalau sampai masuk ke pembuluh darah sih kemungkinan nggak ya, justru malah merusaknya yang di permukaan dulu. Sebaiknya sih lebih hati-hati kalau sedang menyusui.

    • Saya lebih menyarankan menggunakan air murni. Kalau bukan air murni itu biasanya masih ada kandungan-kandungan lainnya seperti metal, garam, atau bahkan bisa kontaminan seperti bakteri. Nah kandungan lainnya itu nanti bisa mempengaruhi hasil sabun mandinya seperti kalau di sabun cair itu sabunnya jadi keruh, atau kalau di sabun batang itu bisa juga memperpendek umur sabunnya dan timbul lapisan putih di sekeliling sabunnya.

      Tapi kalau mau dicoba ya silahkan saja.

    • Untuk lebih mudahnya bisa langsung menggunakan Lye Calculator, nanti bisa menentukan sendiri atau sesuai saran dari lye calculator. Kalau minimalnya ya 40% NaOH dan 60% Air.

  17. Sabun yang saya buat sendiri selama ini saya pakai di wajah dan badan, rasanya enak ga kering di kulit, adakah perbedaan komposisi dalam pembuatan sabun wajah kalo kita menggunakan kalkulator sabun?

    • Maksudnya perbedaan komposisi yang seperti apa? Kalkulator ya cuma buat menghitung saja, komposisi yang menentukan kita sendiri.

Leave a Reply